Tips Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa

Tip menulis Motivation Letter

 

Motivation Letter (Motlet) juga tidak kalah penting esensinya dengan formulir serta dokumen-dokumen lain yang kamu sertakan, transkrip nilai, ijazah, sertifikat, dan lain-lain, karena Motlet akan memberikan gambaran mengenai kemampuanmu kepada panitia beasiswa dalam hal menyampaikan gagasan dan pemikiran secara tertulis. Selain itu Motlet juga menunjukkan kemampuanmu dalam menggunakan bahasa yang dikuasai, terutama bahasa tulisan.

Menulis Motivation Letter (Motlet), untuk hal apa pun itu-beasiswa, lomba, tugas kuliah-sebaiknya diperlukan persiapan yang matang, agar hasil tulisanmu enak dibaca dan ‘berbobot’ di mata juri. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai menulis Motivation letter adalah sebagai berikut:

Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah

Waktu. Persiapkan jauh-jauh hari sebelum tanggal tenggat waktu pengiriman Motivation letter dan dokumen, paling tidak sebulan. Hal ini supaya kamu punya cukup waktu untuk melakukan riset atau pencarian data, membuat coret-coretan (atau disebut draft), dan mengedit tulisan kamu.

Suasana menulis. Kenali dulu kamu termasuk tipe yang bagaimana, apa kamu lebih suka menulis dalam keadaan tenang dan sepi tanpa ada suara bising sedikit pun, atau sebaliknya? Baca baik-baik perintahnya. Apakah kamu harus membuat Motivation letter dengan tulisan tangan, atau malahan harus diketik? Perhatikan juga apakah persyaratan penulisan Motivation letter dalam program beasiswa yang bersangkutan menyebutkan ukuran kertas yang digunakan dan jumlah halaman maksimal yang diperbolehkan. Dan kalau harus diketik, apa format huruf yang digunakan dan berapa ukurannya?

Kalau tidak ada persyaratan yang mendetail dan hanya wajibkan kamu untuk mengetiknya, maka biasanya Format standar yang digunakan adalah Times New Roman dengan spasi 1,5 di atas kertas ukuran A4, dan jumlahnya antara 1-5 halaman. Tapi perhatikan juga, rata-rata program beasiswa mewajibkan penulisan Motlet dalam 1 halaman saja. Biasanya 5 halaman adalah jumlah standar halaman Motlet yang diperlukan untuk mendaftar program beasiswa penelitian yang di dalamnya dicantumkan pula proposal penelitian.

Oleh karena itu, Baca baik-baik pertanyaannya. Kalau memang di formulir aplikasi beasiswa tersebut kamu hanya diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis di dalam lembaran formulir, maka jawablah sesuai dengan pertanyaannya.

Baca juga: Tips Cara menulis CV yang baik

Kalau hal-hal di atas sudah kamu persiapkan, sekarang waktunya membuat oret-oretan atau draft kasar untuk Motlet kamu dengan format berikut:

  1. Pembukaan, atau sedikit pengantar mengenai diri kamu.
  2. Pendidikan yang telah kamu tempuh (terutama di universitas) dan kegiatan-kegiatan yang kamu ikuti yang sesuai dengan bidang studi yang kamu pilih untuk program beasiswa.
  3. Pekerjaan yang kamu lakukan saat ini dan kesesuaiannya dengan bidang studi yang kamu pilih untuk program beasiswa yang kamu pilih dan akan kamu tekuni untuk masa depanmu. (Biasanya di sini pertanyaan yang khas adalah: “Apa yang akan kamu lakukan dalam waktu lima tahun mendatang?”)
  4. Kesimpulan.

Baca juga: Cara mendapatkan dan Menulis Surat Rekomendasi

Di bawah ini saya berikan beberapa pertanyaan yang dapat membantu kamu untuk memeriksa Motivation letter yang kamu tulis:

  1. Apakah saya sudah mengerti isi tulisan saya?
  2. Apakah ada kata-kata yang bermakna ganda? Apakah orang lain juga mempunyai pengertian yang sama ketika membaca kata-kata tersebut?
  3. Apakah kata-kata yang saya gunakan bersifat klise? Adakah kata-kata lain yang lebih umum atau sederhana yang bisa saya gunakan untuk menuangkan pikiran saya?
  4. Apakah topik yang ingin saya ungkapkan telah disampaikan pada tulisan saya?
  5. Apakah paragraf pertama pada tulisan saya memberikan kesan menarik?
  6. Apakah kesimpulan yang ditulis merupakan hal-hal penting dari keseluruhan isi Motivation letter?
  7. Pada paragraf terakhir, apakah saya telah memberikan kesan bahwa kamu adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan beasiswa tersebut?
  8. Kalau saya menulisnya dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, apakah tata bahasa (grammar) yang saya gunakan sudah tepat?
  9. Apakah Motivation letter yang saya tulis menggambarkan diri saya sendiri dengan baik?
  10. Apakah Motivation letter yang saya tulis benar-benar jujur dan dapat dipertanggung jawabkan?

Baca juga: Cara mendapatkan LoA

Ada beberapa hal yang perlu diingat untuk membantumu dalam menulis Motivation letter adalah:

  1. Motivation letter harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam formulir pendaftaran beasiswa.
  2. Motivation letter yang kamu tulis telah menyertakan hal-hal lainnya yang ingin kamu sampaikan, seperti prestasi yang telah kamu raih yang sesuai dengan program studi yang ingin kamu ambil, bakat-bakat positif yang mendukung kemajuanmu dalam program studi tersebut.
  3. Motivation letter harus ditulis dengan lugas, jangan bertele-tele, hindari pengulangan kata.
  4. Gunakan kata-kata formal namun mudah dipahami.
  5. Dalam Motivation letter berbahasa Inggris, jangan menuliskan katakata bentuk negasi dengan cara disingkat. Jadi, gunakan “do not” dan bukan “don’t”, juga gunakan “is not” dan bukan “isn’t”, begitu pula bentuk-bentuk negasi lainnya.
  6. Sebisa mungkin gunakanlah kalimat aktif dalam menulis Motivation letter, terutama kalau kamu menulisnya dalam bahasa Inggris.
  7. Tulislah Motivation letter dengan jujur, dengan menggunakan data dan fakta yang benar.

Baca juga: Dokumen Beasiswa Yang Perlu Kamu Persiapkan

Apa itu Motivation letter?

Dokumen terpenting yang merupakan ‘nilai jual’ kamu sebagai pelamar beasiswa. Secara harfiah, arti kata Motivation letter adalah pernyataan pribadi. Apabila saya definisikan menurut pemahaman saya sendiri, personal satement merupakan sebuah pernyataan yang menjelaskan mengenai diri kamu, kegiatan kamu, impian kamu, cita-cita kamu, serta usaha-usaha yang telah dan sedang kamu jalani untuk meraih cita-cita kamu itu. Motivation letter berbentuk sebuah karangan singkat berjumlah 500-600 kata (sekitar 1.5 halaman spasi tunggal) yang menceritakan tentang diri kamu, kemampuanmu, nilai lebih kamu dibanding pelamarpelamar lainnya, dan minat serta motivasi kamu dalam melamar beasiswa. Di bawah ini saya berikan langkahlangkah dalam membuat Motivation letter:

  • Sebelum membuat Motivation letter, pikirkan dan persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut (buat coret-coretannya di buku catatan, di agenda, atau di bagian belakang kertas yang sudah tidak terpakai, atau di komputer/laptop kamu, terserah):

Pikirkan tentang hal-hal yang membentuk pola dan memengaruhi hidupmu sejak kecil:

  • Siapa orang yang paling berpengaruh dalam hidupmu yang membuatmu memilih mata pelajaran atau bidang studi yang kamu sukai? Apakah dia seseorang di keluargamu, atau salah seorang teman kamu, atau guru kamu? Bagaimana kamu mempelajari bidang studi yang kamu sukai itu? Pengalaman dan kualifikasi apa yang kamu punyai?
  • Prestasi apa yang telah kamu raih?
  • Apa cita-cita atau tujuan hidup di masa depan kamu?

Tanyakan pada dirimu sendiri:

  • Mengapa kamu adalah kandidat terbaik untuk beasiswa ini?
  • Apa prestasi terbesar dalam kehidupan akademis kamu?
  • Apa aset atau kemampuan tercanggih yang kamu miliki dan bagaimana kamu telah memanfaatkan aset tersebut?
  • Setelah kamu menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, tuangkanlah dalam kalimat-kalimat yang tidak bertele-tele. Tidak bertele-tele maksudnya tidak menggunakan terlalu banyak kata sifat atau keterangan sifat seperti dalam menulis prosa atau puisi. Tidak apa-apa kalau kamu menulisnya tidak berurutan, nanti kan bisa disusun lagi. Setelah semua jawaban yang ada di dalam kepala kamu tulis, bacalah ulang.

Baca juga:
Jasa Penerjemah Regular
Daftar Beasiswa di Indonesia
Daftar Beasiswa untuk Belajar di Luar Negeri

2 thoughts on “Tips Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa

  1. Rosa says:

    Good

  2. Marlita Auliyah says:

    Menarik dan sangat membantu.. Terimakasih👍

Leave a Reply

Your email address will not be published.