Strategi Belajar TOEFL

Strategi Belajar TOEFL

 

Pernah belajar TOEFL dan merasa frustasi kenapa kamu gak bisa bisa? Mungkin kamu pernah mengalami itu, karena apapun program studinya, apapun universitanya, jika pengen lulus tes ya harus TOEFL dulu. Selain itu, saat kamu mau melamar pekerjaan, lagi lagi kamu diminta untuk melampirkan sertifikat TOEFL. TOEFL di dunia kerja memang memberikan poin plus bagi kamu. Selain itu, kamu mau daftar S2 atau S3, lagi lagi dan lagi kamu pasti menemukan syarat TOEFL disana. Apalagi kalau kamu mau mendaftar beasiswa, TOEFL kayak menjadi syarat yang tak tergantikan.

Baca juga:
Jasa Terjemah Tersumpah
Jasa Terjemah Regular
Mental Pejuang Beasiswa

Sayangnya banyak orang tidak sadar betapa pentingnya belajar bahasa inggris dengan baik dan benar dan baru sadar saat mereka sudah semester akhir. Padahal belajar TOEFL itu membutuhkan persiapan yang matang dan lumayan lama. Apalagi kamu masih mau belajar dari basic. Secara teori, seseorang yang memiliki skill bahasa inggris basic dan mau belajar bahasa inggris membutuhkan waktu 3 bulan untuk mencapai level layak belajar TOEFL. Itu baru mencapai level layak belajar TOEFL ya, belum mendapatkan nilai TOEFL bagus. Ibaratnya dalam UUD 45 tuh “ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia” gitu. Jadi belum masuk ke TOEFL apalagi berharap nilai 500 up. Artinya 3 bulan pertama itu kamu masih membangun fondasi untuk belajar TOEFL mu jika bahasa inggris kamu benar-benar nol.

Baca juga:
Test TOEFL Online Gratis
Download Ebook TOEFL
Download Soal Structure TOEFL

Memang syarat TOEFL dari setiap beasiswa beragam. Namun, rata-rata meminta nilai di atas 500. Ok ok, LPDP affirmasi dibawah 500! Namun, rata-rata TOEFL memang 500 up. Jika mau aman ya 550 up. Jika kamu sudah memiliki basic yang bagus dalam bahasa inggris. Secara teori kamu membutuhkan waktu 2 bulan untuk mendaptakan nilai 500 up. Atau jika mau dihitung perjam, secara teori, seseorang akan naik 50 poin setelah menghabiskan waktu 200 jam untuk belajar.

Baca juga:
Download Soal Rading TOEFL
Tips agar Reading TOEFL
Soal Grammar

Selain itu, saran saya. Agar nilai kamu memuaskan. Setelah belajar bagaimana mengerjakan soal TOEFL dengan tips dan tricknya. Sebaiknya kamu menghabiskan 2 – 4 minggu atau minimal 200 jam untuk scoring. Scoring adalah mengerjakan soal TOEFL prediction dengan pengkondisian mirip dengan official test. Mulai dari waktu, alat tulis, dan answe sheet dan suasana atau paling tidak mirip-mirip lah. Ini bertujuan untuk melatih enduranse (ketahanan) kamu dalam mengerjakan soal. Hal tersebut penting karena waktu yang disedikan TOEFL terbatas. Sebagai contoh, terdapat 40 soal Structure and Written expression dan alokasi waktu yang diberikan hanya 25 menit. Jadi 1 soal hanya memiliki alokasi waktu 0.625 menit.

Baca juga:
Beasiswa AAS ke Australia
Syarat beasiswa AAS

Scoring juga berguna untuk melatih dan membiasakan diri mu. Gambaran Official test TOEFL selain waktu yang terbatas adalah menggunakan pensil 2B, LJK (lembar jawaban komputer), dan melingkari jawaban. Kamu bisa bayangkan jika kamu kurang terlatih dalam melingkari jawaban di LJK dengan waktu yang terbatas. Bisa saja jawaban mu benar, tapi karena cara mengarsir kurang sempurna berakhir salah.

Terakhir, setiap orang memiliki cara dan kecepatan belajar yang berbeda. Tulisan di atas berupa teori sebagai pengetahuan dalam belajar TOEFL. Tulisan ini bukan bertujuan untuk membuat down, tapi pesannya lebih kepada persiapkan dengan baik.

Baca juga:
Cara mendapatkan LoA
Daftar Beasiswa D3

Leave a Reply

Your email address will not be published.