Penjelasan Rincian Pembiayaan Beasiswa AAS (Australia Awards Scholarship)
Australia Awards Scholarship atau yang lebih dikenal dengan beasiswa AAS adalah beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Australia. Beasiswa ini diberikan kepada para pelajar internasional termasuk Indonesia untuk menempuh pendidikan S2 dan S3 di universitas-universitas Australia. Beasiswa ini adalah beasiswa penuh yang mencakup pembiayaan kuliah maupun pembiayaan untuk kehidupan sehari-hari selama berada di Australia. Berikut adalah rincian pembiayaan beasiswa AAS: Untuk info beasiswa lain, click disini.
Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah
Pre-Departure Training
Pre-Departure Training (PDT) atau persiapan keberangkatan. Dalam tahapan ini, para awardee beasiswa AAS akan mendapatkan pembelajaran IELTS, cara menulis essay sesuai konteks akademik, cara berdiskusi dengan intelektual, cara mempresentasikan ide di depan kelas, dan juga pengetahuan-pengetahuan dasar tentang budaya dan kebiasan-kebiasaan di Australia. Selama masa PDT, para penerima beasiswa AAS akan mendapatkan uang saku sekitar 3.000.000 Rupiah per bulan. Selain itu, biaya tiket pesawat dari kampung halaman ke lokasi Pre-Departure Training akan diganti oleh pihak beasiswa AAS. Durasi pelaksanan training IELTS tergantung dari skor IELTS penerima beasiswa pada saat tes IELTS yang diadakan pada proses seleksi. Selama masa training IELTS, penerima beasiswa harus mampu meningkatkan skor IELTS nya, minimal 0,5 pada setiap skill.
Baca juga: Beasiswa VDMS untuk Mahasiswa D3 dan S1 dalam Negeri
Tiket Pesawat PP Indonesia-Australia
Biaya pemberangkatan dari kampung halaman ke titik pemberangkatan di Bali atau Jakarta akan diganti atau sistem reimbursement. Para penerima beasiswa akan mendapatkan tiket pesawat PP Indonesia-Australia dengan penerbangan kelas ekonomi.
Biaya Visa
Salah satu persyaratan dalam pembuatan Visa adalah tes kesehatan. Pihak beasiswa AAS akan membiayai para awardeenya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up di Rumah sakit baik di Jakarta maupun di Bali. Lokasi pelaksanaan medical check-up mengikuti lokasi pelaksanaan Pre-Departure Training. Penerima beasiswa yang mengikuti pre-departure training di Jakarta akan melakukan medical check-up di rumah sakit di Jakarta, begitu juga dengan penerima beasiswa yang mengikuti PDT di Bali. Hal ini dikarenakan, proses medical check-up untuk pembuatan visa akan dilaksanakan pada mingu-mingu terakhir masa PDT. Selanjutnya, pihak AAS akan mengurus pembuatan visa sehingga penerima beasiswa hanya menunggu untuk menerima visanya.
Baca juga: Beasiswa Bintang Fair & Lovely untuk Kuliah S1 bagi lulusan SMA Sederajat
Tunjangan Kedatangan
Penerima beasiswa AAS akan mendapatkan tunjangan kedatangan atau Establishment Allowance sebesar AUD 5000 atau sekitar 46.073.000 Rupiah. Pihak AAS akan memberikan tunjangan kedatangan saat penerima beasiswa tiba di Australia. Pembiayaan ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan awal seperti penyewaan kos dan biaya sehari-hari di awal kedatangan.
Biaya Kuliah
Biaya Kuliah yang bersifat beasiswa penuh akan dibayarkan langsung oleh beasiswa AAS ke universitas penerima beasiswa. Pembiayaan ini tidak lagi dalam campur tangan penerima beasiswa.
Baca juga: Beasiswa SNO untuk Pertukaran Mahasiswa ke Meksiko
Biaya Hidup
Setelah tiba di Australia, penerima beasiswa harus melapor ke Bank yang telah ditunjuk pihak AAS dalam pengelolaan dana beasiswa untuk memastikan kedatangannya. Hal ini bertujuan untuk menkonfirmasi kedatangan mahasiswa penerima beasiswa sekaligus pemberian buku rekening dan ATM. Biaya hidup selama berada di Australia akan diberikan setiap hari Kamis di setiap dua minggu. Para penerima beasiswa akan mendapatkan AUD 1150 atau sekitar 10.596.000 Rupiah di setiap dua minggu.
Baca juga: Beasiswa USTEP untuk Pertukaran Mahasiswa S1 S2 ke Jepang
Asuransi Kesehatan
Salah satu pembiayaan yang diberikan oleh beasiswa AAS adalah asuransi kesehatan. Artinya, para penerima beasiswa tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya berobat saat berada di Australia. Asuransi kesehatan ini tidak mencakup biaya pengobatan pada pelayanan kesehatan gigi, mata, dan fisioterapi. Pada akhir masa pendidikan, asuransi kesehatan atau Overseas Student Health Cover akan dikembalikan ke Kementerian Luar Negeri Australia. Asuransi kesehatan hanya dapat digunakan saat penerima beasiswa mendapatkan pengobatan di Australia. Penerima beasiswa tidak akan mendapatkan pencairan dana asuransi kesehatan di akhir masa pendidikannya.
Baca juga: Beasiswa Reach Oxford untuk Kuliah S1 di University of Oxford Inggris
Pembiayaan Lain
Selain pembiayaan di atas, pemerintah Australia juga memberikan tiket pesawat untuk kembali ke Indonesia selama masa liburan yang berlaku untuk satu kali. Pihak beasiswa AAS juga menyediakan tunjangan penelitian untuk program PhD. Tidak hanya itu, pihak AAS memperbolehkan para penerima beasiswa AAS untuk mengajukan beasiswa atau pembiayaan lain, baik dari universitas, program-program tertentu, maupun penyedia beasiswa lain.