Wawancara Beasiswa LPDP: Cara Menjawab Pertanyaan “Apakah kamu lebih takut gagal atau tidak pernah mencoba?” di Wawancara LPDP

Wawancara Beasiswa LPDP: Cara Menjawab Pertanyaan “Apakah kamu lebih takut gagal atau tidak pernah mencoba?” di Wawancara LPDP

LPDP, atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, adalah salah satu beasiswa paling bergengsi di Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Keuangan. Beasiswa ini menjadi incaran banyak pelajar dan profesional muda karena tidak hanya menanggung biaya kuliah secara penuh baik di dalam maupun luar negeri tetapi juga karena visinya yang besar: membentuk pemimpin masa depan Indonesia.

Namun, mendapatkan beasiswa ini bukanlah perkara mudah. Proses seleksi LPDP terkenal komprehensif dan menantang, terdiri dari seleksi administrasi, tes bakat skolastik, hingga wawancara mendalam yang menggali karakter, visi hidup, dan integritas pelamar. Pada tahap wawancara inilah banyak peserta diuji bukan hanya dari sisi akademik, tapi juga nilai-nilai personal dan cara berpikir kritis mereka.

Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah

Baca juga: Kursus Bahasa Inggris Basic, TOEFL 600+ IELTS 8.5

Salah satu jenis pertanyaan yang sering membuat peserta terdiam sejenak adalah pertanyaan reflektif seperti:

“Apakah kamu lebih takut gagal atau tidak pernah mencoba?”

Pertanyaan ini terdengar sederhana, namun sebenarnya sangat dalam. Untuk menjawabnya dengan tepat, kamu tidak cukup hanya menjawab “takut gagal” atau “takut tidak mencoba” kamu perlu menunjukkan siapa dirimu, bagaimana kamu berpikir, dan apa nilai yang kamu pegang dalam menghadapi tantangan hidup.

📌 Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa pertanyaan ini sulit, bagaimana cara menjawabnya dengan efektif, serta jebakan kalimat yang harus kamu hindari!

Kenapa Pertanyaan Ini Sulit?

  1. Menggali nilai pribadi: Ini bukan soal jawaban benar atau salah, tapi tentang bagaimana kamu melihat risiko, keberanian, dan cara kamu mengambil keputusan dalam hidup.
  2. Jawaban klise gampang banget muncul: Seperti “aku nggak takut gagal, yang penting berani mencoba” — kedengarannya bagus, tapi kosong kalau tanpa pengalaman nyata.
  3. Panelis ingin tahu cara kamu berpikir, bukan sekadar slogan motivasi. Mereka cari yang reflektif dan realistis, bukan heroik berlebihan.

Cara Menjawab yang Baik (Struktur)

  1. Pilih salah satu jawaban yang kamu yakini gagal atau tidak mencoba
  2. Jelaskan alasannya dengan jujur dan relevan dengan dirimu
  3. Berikan contoh konkret pengalaman
  4. Tutup dengan refleksi atau pembelajaran

Baca juga: Wawancara LPDP: Pertanyaan Tersulit dan Kadang Bikin Nangis Saat Wawancara Beasiswa LPDP

✍️ Contoh Jawaban yang Baik

“Saya lebih takut tidak pernah mencoba. Bagi saya, kegagalan itu bagian dari proses belajar dan membangun kapasitas diri. Saat saya ikut seleksi ketua organisasi kampus, saya hampir tidak mendaftar karena takut tidak terpilih. Tapi akhirnya saya mencoba, kalah, dan justru dari situ saya belajar banyak tentang komunikasi dan membangun tim. Sekarang saya lebih siap setiap menghadapi posisi kepemimpinan. Bagi saya, lebih baik gagal sambil belajar, daripada tidak pernah punya cerita untuk diceritakan.”

Kalimat yang Harus Dihindari

  1. “Saya nggak pernah gagal sih selama ini.”
    → Terlihat sombong atau denial. Semua orang pasti pernah gagal.
  2. “Saya takut gagal, karena itu saya hati-hati banget dan nggak berani ambil risiko besar.”
    → Terdengar stagnan. Kamu dianggap tidak berkembang.
  3. “Ya dua-duanya saya takut sih.”
    → Tanda kamu tidak tegas dan belum punya prinsip jelas.
  4. “Pokoknya saya orangnya nekat aja, jalanin aja.”
    → Tidak mencerminkan pemikiran matang. LPDP suka yang berani, tapi terukur.

Baca juga: Wawancara Beasiswa LPDP: Struggles yang Paling Relatable Waktu Masuk Sesi Wawancara LPDP

Persiapan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) jadi lebih terarah bersama Scholars.

Leave a Reply

Your email address will not be published.