Pengalaman Mempublikasikan Artikel Ilmiah

Pengalaman Mempublikasikan Artikel Ilmiah

Halo semuanya, perkenalkan nama saya Afrin Puspasari. Saya adalah alumni dari PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saya akan menceritakan pengalaman saya dalam mempublikasikan artikel ilmiah. Artikel ilmiah pada dasarnya terbagi dua, yaitu artikel ilmiah hasil riset dan artikel ilmiah non hasil riset. Artikel ilmiah hasil riset merupakan bentuk pengembangan dari hasil riset atau penelitian. Sedangkan, artikel ilmiah non hasil riset merupakan hasil kajian ilmiah atau kajian literatur. Untuk mengetahui bagaimana proses yang saya lalui dalam mempublikasikan artikel ilmiah, yuk baca dulu artikel ini. Untuk info edu lain, click disini.

Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah

Pengalaman saya dalam publikasi ilmiah berawal ketika saya mendapatkan pendanaan penelitian dari prodi (Program Studi) saya. Saat itu saya masih semester 5 dan masih sangat pemula tentang penelitian apalagi sampai publikasi. Sebelumnya, saya memiliki pengalaman menulis PKM. Karena saya pernah bercita-cita melaju ke PIMNAS. Walaupun pada akhirnya kandas dan hanya bisa sampai pada pendanaan PKM KT yaitu PKM GT pada tahun 2017 dan PKM AI tahun 2019, Meski hanya di tahap itu, saya sudah sangat bahagia karena berhasil melalui proses penelitian dan telaah pustaka yang begitu panjang.

Baca juga: Tips dan Trick Memenangkan English Debate

Penelitian yang pertama kali saya lakukan yaitu pembelajaran berbasis multiple intelligences. Waktu itu, saya memiliki dosen saya yang tertarik dengan hal itu, maka saya meminta bantuannya untuk membimbing saya. Alhamdulillah dosen saya langsung mengarahkan untuk mengikuti paper conference Urecol 8 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Disana banyak ilmu yang diperoleh karena pesertanya berasal dari kalangan akademisi, yaitu dosen dan mahasiswa. Luaran dari seminar tersebut adalah proceeding berISBN dan terindeks google scholars.

Hal ini menjadi awal yang sangat baik bagi saya. Karena dari pengalaman ini saya jadi memiliki amunisi untuk melakukan penelitian-penelitian lain dan publikasi ilmiah. Project penelitian saya selanjutnya adalah pendanaan penelitian reguler ormawa kampus. Follow up dari penelitian ini yaitu lomba penelitian, waktu itu se-FKIP tingkat fakultas. Melalui penelitian mengenai etnosains, tim kami berhasil menjadi juara pertama. Tak lupa juga perolehan ini kami capai berkat team work yang pantang menyerah dan bimbingan dari dosen.

Baca juga: Tips dan Trick Berpartisipasi Dalam Konferensi Internasional

Agar penelitian ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat, maka artikel ilmiah tersebut kami publikasikan ke Science Education Jounal yang terindeks sinta 3. Dan itu merupakan jurnal pertama saya yang saya submit di tahun yang sama ketika saya mengerjakan skripsi. Selanjutnya, bagaimana dengan publikasi internasional?

Untuk publikasi internasional, saya mengikuti dosen dan teman saya yang mau publikasi jurnal terindeks scopus. Peran saya waktu itu hanya membantu menulis dan merevisi artikelnya, kebetulan posisi saya sebagai penulis keempat. Untuk publikasi internasional tidaklah mudah, diperlukan jam terbang menulis yang tinggi. Menjadi partner menulis artikel adalah langkah awal yang bagus sebagai penulis pemula yang ingin memiliki publikasi internasional. Bahkan sebelum publikasi jurnal internasional terindeks scopus, para peneliti dosen mendapatkan workshop untuk meningkatkan kualitas publikasi mereka. Jadi, jangan menyerah untuk terus belajar yah. Kamu pasti akan berhasil nantinya.

Baca juga: Tips dan Trick untuk Menjadi International Public Speaker yang Baik

Leave a Reply

Your email address will not be published.