Wawancara LPDP: 15 Kalimat yang Wajib Kamu Hindari Saat Wawancara Beasiswa LPDP

Wawancara LPDP: 15 Kalimat yang Wajib Kamu Hindari Saat Wawancara Beasiswa LPDP

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah program beasiswa dari pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Keuangan untuk mendanai pendidikan jenjang magister dan doktoral, baik di dalam maupun luar negeri. Beasiswa ini bertujuan mencetak sumber daya manusia unggul yang mampu membawa perubahan dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

LPDP tidak hanya memberikan dukungan finansial yang sangat komprehensif meliputi biaya kuliah, hidup, perjalanan, hingga tunjangan keluarga tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai integritas, nasionalisme, dan kontribusi kepada Indonesia. Oleh karena itu, proses seleksinya ketat dan penuh tantangan, terutama dalam tahap wawancara, di mana para kandidat akan diuji tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga visi hidup, komitmen kembali ke tanah air, serta rencana kontribusi yang konkret.

Dalam tahap ini, banyak pelamar yang tanpa disadari mengucapkan pernyataan yang justru mengurangi nilai mereka di mata pewawancara. Beberapa kata atau kalimat terkesan sepele, tetapi bisa menggambarkan ketidaksiapan, kurangnya visi, atau tidak selaras dengan semangat LPDP.

Berikut adalah 15 kalimat yang sebaiknya dihindari saat wawancara LPDP, lengkap dengan kesan negatifnya serta alternatif jawaban yang lebih tepat dan strategis.

Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah

Baca juga: Kursus Bahasa Inggris Basic, TOEFL 600+ IELTS 8.5

15 Kalimat yang Wajib Kamu Hindari

  1. “Saya belum tahu pasti…” / “Masih bingung, sih.”

Kesan: Tidak memiliki perencanaan yang matang.
Alternatif: “Saat ini saya sedang mendalami topik tersebut dan telah menyusun beberapa rencana konkret, misalnya…”

  1. “Saya ingin kuliah ke luar negeri karena ingin jalan-jalan/budaya baru.”

Kesan: Fokus tidak pada akademik atau kontribusi.
Alternatif: “Saya memilih negara X karena kualitas program studinya unggul dan relevan dengan kontribusi yang ingin saya lakukan di Indonesia.”

  1. “Saya ingin cepat-cepat keluar dari Indonesia.”

Kesan: Tidak nasionalis dan tidak memiliki niat kembali.
Alternatif: “Saya ingin menimba ilmu di luar negeri agar bisa membawa pengetahuan itu kembali ke Indonesia dan mengaplikasikannya untuk pembangunan di bidang tertentu.”

  1. “Saya belum tahu akan berkontribusi seperti apa.”

Kesan: Tidak sesuai dengan semangat LPDP.
Alternatif: “Saya memiliki rencana kontribusi jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, dalam tiga tahun pertama saya akan…”

  1. “Saya daftar LPDP karena beasiswanya paling lengkap.”

Kesan: Terlalu pragmatis, tidak menunjukkan visi dan misi.
Alternatif: “Saya mendaftar LPDP karena ingin menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung pembangunan Indonesia melalui pengembangan sumber daya manusia yang unggul.”

Baca juga: Wawancara LPDP: Pertanyaan Ini Kelihatan Simpel, Tapi Bikin Peserta Wawancara Beasiswa LPDP Senam Jantung

  1. “Saya ikut-ikutan teman.”

Kesan: Tidak memiliki motivasi kuat atau independensi.
Alternatif: “Saya telah melakukan riset mengenai LPDP dan merasa program ini sangat selaras dengan visi hidup saya.”

  1. “Kalau saya gagal, ya tidak apa-apa.”

Kesan: Tidak menunjukkan tekad dan determinasi.
Alternatif: “Saya mempersiapkan ini dengan serius karena percaya bahwa ini adalah langkah terbaik untuk mewujudkan kontribusi saya bagi Indonesia.”

  1. “Saya ingin cepat bekerja di luar negeri saja.”

Kesan: Tidak berniat kembali dan berkontribusi untuk Indonesia.
Alternatif: “Saya ingin belajar di luar negeri agar bisa mengembangkan kapabilitas dan mengaplikasikannya di Indonesia.”

  1. “Saya belum tahu akan kuliah di universitas mana.”

Kesan: Kurang riset dan tidak siap.
Alternatif: “Saya telah mempertimbangkan beberapa universitas yang memiliki program studi unggulan dan sesuai dengan bidang yang ingin saya tekuni.”

  1. “Saya ingin melanjutkan studi karena orang tua yang menyuruh.”

Kesan: Tidak memiliki motivasi pribadi.
Alternatif: “Saya memiliki motivasi yang kuat untuk melanjutkan studi demi mengembangkan keahlian saya dan berkontribusi bagi masyarakat.”

Baca juga: Wawancara Beasiswa LPDP: 45 List Pertanyaan Wawancara LPDP yang Sering Muncul 

  1. “Saya ingin kuliah supaya terlihat keren saja.”

Kesan: Tujuan tidak substansial.
Alternatif: “Saya ingin kuliah karena ingin menjadi ahli di bidang X dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia.”

  1. “Saya belum tahu topik riset saya apa.”

Kesan: Tidak siap dan tidak memiliki arah akademik.
Alternatif: “Saya sedang mengembangkan topik riset yang berkaitan dengan isu X, dan telah menyusun kerangka awalnya seperti…”

  1. “Saya ingin kuliah supaya bisa tinggal di luar negeri.”

Kesan: Tidak menunjukkan niat kembali.
Alternatif: “Setelah menyelesaikan studi, saya akan kembali ke Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu dan berkontribusi sesuai bidang keahlian saya.”

  1. “Saya belum punya pengalaman kontribusi, jadi bingung menjawabnya.”

Kesan: Tidak aktif di masyarakat.
Alternatif: “Saya telah melakukan beberapa bentuk kontribusi sederhana, seperti A dan B, dan ingin meningkatkannya menjadi lebih berdampak di masa depan.”

  1. “Saya mendaftar LPDP hanya untuk coba-coba.”

Kesan: Tidak serius dan tidak memiliki arah yang jelas.
Alternatif: “Saya mendaftar karena program ini sangat sesuai dengan tujuan hidup saya untuk mendalami ilmu dan berkontribusi secara nyata bagi bangsa.”

Baca juga: Wawancara LPDP: Ini 8 Jawaban Yang Bisa Memberi Kesan Negatif Tentang Kelayakan Kamu Sebagai Penerima Beasiswa LPDP + TipsNYA

Progres pelan tapi pasti, Scholars temani persiapan LPDP kamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.