Pengalaman Lolos Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

Pengalaman Lolos Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

Halo semua, perkenalkan saya Singgih Bekti Worsito. Panggil saja Singgih. Saya adalah alumni Universitas Negeri Yogyakarta. Semasa kuliah dulu, saya mengikuti berbagai lomba penulisan KTI. Ini pengalaman pribadiku pada saat semester 1. Awalnya hanya iseng-iseng saja, karena memang ada masalah-masalah yang perlu dibahas dan kebetulan topik yang diminta sama. Akhirnya saya ikut lomba KTI. Waktu itu saya mengerjakan sendiri karena saya kesulitan mendapatkan tim. Jadi, awalnya saya mengerjakan sebisanya sambil menunggu ada rekan yang bisa jadi tim. Selanjutnya, pada saat semester 2 saya dapat beberapa rekan yang cocok untuk bagi tugas. Kami sepakat dan mulai bagi tugas. Dari sinilah kami menjadi tim yang sangat solid dan pengertian. Untuk info edu lain, click disini.

Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah

Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah karya yang ditulis dengan basis data dengan dijelaskan kata-kata ilmiah yang baku. Secara garis besar biasanya KTI tersusun dari pendahuluan, isi atau pembahasan, dan kesimpulan. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan lain-lain, tergantung jenis KTI. Sedangkan, Isi di dalamnya terdapat pembahasan mengenai hal-hal apa yang dibahas, tentunya dengan mengacu pada data. Bahasa yang digunakan kembali pada bahasa buku dan ilmiah. Kesimpulan berisi hasil dari apa yang ditulis.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah IPS dengan Peluang Kerja yang Besar di Masa Depan

Membentuk Tim KTI

Sebagai mahasiswa mau tidak mau, pasti akan membuat KTI juga pada akhirnya. Untuk S1 pasti membuat skripsi. Membentuk Tim KTI tidak sembarangan, karena bukan hanya loyalitas tapi juga kreatifitas dan kapasitas. Pengalaman saya pribadi dibuat santai, belajar bareng-bareng, Kalau ada anggota tim yang tidak bisa kooperatif, jangan lupa sesekali di ingatkan. Saran saya, kamu bisa mengajak kerja bareng, mengingatkan, bagi tugas dan saling cek, jangan terlalu serius, cobalah untuk menikmati prosesnya, meskipun santai jangan sampai terlena. Kamu bisa mencoba untuk menetapkan target. Mulailah dengan target yang kecil, tidak usah berat-berat, yang penting kita berkembang di setiap saat.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah IPA dengan Peluang Kerja yang Besar di Masa Depan

Tips dan Trik Menulis KTI

Secara umum, tips penulisan KTI meliputi beberapa hal, seperti menentukan topik, menentukan sasaran pembaca, menentukan cakupan isi, mencari referensi, memeriksa pustaka, membuat ringkasan, membuat kutipan, membuat draf, serta selalu cek ulang. Pertama, dalam menentukan topik, pastikanlah topik yang akan diambil. Jangan asal memilih topik tanpa ada pertimbangan. KTI harus memperhatikan kaidah kebenaran, metode, serta tulisannya pun bersifat keilmuan.

Selanjutnya adalah sasaran pembaca. Penulis KTI harus mempertimbangkan kira-kira siapa yang akan membaca tulisannya. Oleh karena itu, cobalah identifikasi siapa yang akan membaca tulisanmu, sehingga tulisanmu nanti akan tepat sasaran. Selain sasaran pembaca, tentukan juga cakupan isinya. Kecenderungan penulis pada awalnya adalah bingung. Terkadang kemana-kemana, sehingga perlu dibuat kerangka tulisan agar mempermudah proses menulis.

Baca juga: Wow! Universitas ini Satu-satunya dari Indonesia yang Masuk Jurusan Hukum Terbaik di Dunia

Salah satu bagian penting lainnya dalam penulisan KTI adalah referensi. Referensi yang berkualitas tentu akan membuat tulisan kita berkualitas pula. Referensi  bisa dicari secara online, offline atau wawancara. Yang perlu diperhatikan adalah referensinya valid. Sebagai contoh, untuk referensi online terdapat banyak sumber, seperti doaj.org, ieee.org. Jurnal dari kampus atau dari kementerian seperti, “sinta”.

Setelah mengumpulkan referensi, tahap selanjutnya adalah memeriksa pustakanya. Apa saja sih yang perlu dicek? Misalnya tahun terbit dan relevansinya. Selanjutnya, buat ringkasan. Ringkaslah sumber yang sudah didapatkan. Hal ini bertujuan agar tulisanmu tidak kemana- kemana dan fokus sesuai dengan judul yang akan dibahas. Selain itu, jangan lupa untuk membuat kutipan. Cara membuat kutipan bisa kamu akses dengan mudah di google. Atau kamu bisa menanyakan kepada orang yang berpengalaman, seperti kakak tingkat di kampus atau dosen.

Baca juga: WOW! Satu-Satunya Universitas dari Indonesia dengan Jurusan Akuntansi Terbaik di Dunia

Selanjutnya adalah proses menulis. Buatlah drafnya terlebih dahulu. Yang harus kalian perhatikan adalah tulislah bagian intinya, sehingga dapat diuraikan lebih lanjut. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah cek ulang. Namanya juga manusia pasti selalu ada salahnya. Inilah mengapa pentingnya cek dan cek lagi. Cek ulang juga tata bahasanya, hindari penggunaan kata yang tidak baku atau ambigu. Cek keruntutannya, apakah konten didalamnya sudah relevan atau belum. Cek data dan fakta yang mendukung, sudah ada belum? Kalau sudah ada, benar atau tidak? Kalau sudah, tinggal buat kesimpulan, yang singkat, efektif, dan tidak bertele-tele.

Jika perlu, jangan ragu untuk minta tolong teman untuk membantumu mengecek dan mengoreksi tulisanmu. Sesekali cobalah untuk membuat KTI bersama teman, nantinya saling tukar tulisan dan saling cek. Menurut saya pribadi, hal ini sangat efektif untuk ajang belajar dan berbagi.

Baca juga: WOW! Universitas di Indonesia Masuk Universitas dengan Jurusan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika Terbaik di Dunia

Judul yang Menarik

Judul tentunya sangat bervariatif. Karena judul adalah gambaran dari apa isi tulisannya. Yang perlu diperhatikan, antara lain; tema, objek, apa yang diteliti. Untuk membuat judul yang menarik, kamu bisa memakai istilah yang unik, dijelaskan dengan bahasa ilmiah, serta berdasarkan topik yang sedang viral. Sebagai contoh “Tomat” (tombol cepat): Peningkatan kualitas tampilan dan navigasi untuk mempermudah anak berkebutuhan khusus pada tangan dalam menggunakan smartphone. Selain itu, salah satu cara untuk mendapatkan inspirasi adalah dengan peduli, yang kemudian melahirkan solusi. Jadi, pedulilah dengan sekitar.

Baca juga: 10 Jurusan yang Paling Dicari Perusahaan

Seleksi dan Penilaian KTI

Seleksi dalam LKTI bermacam-macam, seperti seleksi naskah untuk publikasi, ekshibisi, kompetisi, dan lain sebagainya. Nah, kalau Ada event bisa di cek kembali, di panduannya, disitu pasti ada keterangan didalamnya dan semua itu kembali pada reputasi penyelenggara juga, baik untuk publikasi, ekshibisi, kompetisi. Untuk indikator penilaian, biasanya masing-masing event punya bobot yang berbeda-beda, Jadi, baca baik-baik panduannya. Misalnya, Event X lebih menitik beratkan pada kebaruan ide dan inovasi, sampai 40%, Tata tulis dan format hanya 5%. Bisa jadi formatnya acak-acakan tapi lolos, tapi bisa juga sebaliknya, dan indikator penilaiannya biasanya banyak. Jadi, baca panduannya, penyelenggara tidak menyembunyikan itu kok. Selain itu, format dan ketentuan juga berguna untuk proses review dan koreksi.

Baca juga: 5 Jurusan dengan Peluang Kerja 100%

Leave a Reply

Your email address will not be published.