Tips Lolos Beasiswa AAS
Halo, Pejuang Beasiswa! Australia merupakan salah satu negara yang cukup diminati di kalangan mahasiswa asal Indonesia. Selain karena letak geografis yang dekat, kemudian ditunjang dengan akses transportasi yang mudah. Alasan lainnya adalah karena program-program beasiswa yang ditawarkan untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di negeri kangguru tersebut diminati oleh mahasiswa asal Indonesia. Salah satu beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa asal Indonesia untuk menjajaki pendidikan di Australia adalah beasiswa Australia Award Scholarship (AAS). Penasaran bagaimana Tips Lolos Beasiswa AAS? Untuk mendapatkan info terupdate beasiswa, click disini.
Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah
What is the Australia Award Scholarship?
Beasiswa Australia Award Scholarship adalah beasiswa yang diberikan oleh pemerintah negara Australia dan dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Ada pun bentuk beasiswa disini adalah dalam bentuk hibah yang diberikan kepada mahasiswa asal Indonesia dan beberapa negara lainnya bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang S2 atau pun S3 disana.
Ada dua tipe beasiswa yang diberikan. Tipe beasiswa yang pertama adalah beasiswa berbentuk program pascasarjana dan kursus singkat yang intensif. Bagi penerima beasiswa ini yang paling mampu dan menjanjikan akan diberikan penghargaan mengikuti proses seleksi kompetitif.
Beasiswa ini terdiri dari 3 program :
– Australia Awards Scholarship : Beasiswa jangka pendek dan jangka panjang yang ditujukan untuk mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, dan keahlian individu dari partner-partner pemerintah, institusi swasta, atau pun organisasi serta lembaga yang fokus dalam mendorong pembangunan.
– Endeavour Awards : Beasiswa yang menyediakan peluang untuk melanjutkan studi, penelitian, dan pengembangan keahlian professional yang berfokus pada penguatan hubungan di segi pendidikan, keterampilan, dan pengetahuan.
– Australia Awards Fellowships : Beasiswa yang memberikan kesempatan bagi organisasi atau lembaga yang berada di Australia (di semua sektor), untuk saling bertukar keahlian, keterampilan dan pengetahuan, serta memperdalam dan memperluas hubungan di antara para penerima beasiswa ini dengan para pemimpin dan professional serta ahli di negara berkembang.
Di Indonesia, beasiswa ini telah diselenggarakan bersama pemerintah Indonesia lebih dari 60 tahun. Dan sejak tahun 1953, lebih dari 11.500 mahasiswa asal Indonesia telah merasakan perkuliahan di institusi-institusi serta universitas di Australia, baik dalam jangka panjang mau pun dalam jangka pendek.
Bagi para kandidat yang telah menerima beasiswa AAS ini akan mendapatkan “uang saku” yang di bagi menjadi tiga jenis :
– Biaya Pra Wawancara : Biaya dengan sistem reimbursement (pengembalian) bagi yang berdomisili di luar kota. Jika kamu sudah dinyatakan lulus tahapan administrasi, maka kamu akan diundang untuk hadir pada sesi wawancara JST AAS dan sesi tes IELTS di beberapa kota yang telah dipilih panitia. Carilah kota yang terdekat dengan domisilimu di form aplikasi online. Biaya yang akan kamu terima dari pra wawancara ini terdiri dari tiket pesawat pulang pergi ke lokasi tes IELTS dan wawancara JST AAS, dan biaya penginapan di sekitar lokasi tes IELTS dan wawancara JST AAS (dengan ketentuan maksimal Rp.750.000,-).
– Biaya Pasca Wawancara : Bila kamu dinyatakan lulus (lolos melalui semua tahapan), seluruh kandidat dari seluruh Indonesia akan menjalani pelatihan Pre-Departure Training (PDT), biasanya diadakan di Bali atau Jakarta. Lamanya pelatihan ini berkisar antara 1,5 sampai dengan 9 bulan, bergantung pada kondisi skor IELTS. Selama pelatihan ini, kamu akan menerima berupa biaya tiket pesawat pulang pergi ke lokasi PDT (bagi yang berdomisili di luar Jakarta/Bali), uang saku bulanan senilai Rp.3.000.000,- yang akan diberikan setiap tanggal 1 atau sehari sebelumnya), dan biaya medical check up, serta biaya pengurusan visa.
– Biaya Studi : Biaya yang akan kamu terima selama berkuliah di Australia. Terdiri dari tiket pesawat dari Jakarta/Bali ke Australia. Kemudian ketika kamu pertama kali datang ke Australia akan diberikan Establishment Allowance sebesar AU$5.000 yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan awal. Kemudian kamu akan menerima “uang saku” yang diberikan melalui kampus setiap dua minggu sekali sebesar AU$1150.80. Kemudian yang terakhir adalah biaya administrasi kuliah yang akan dibiayai penuh selama masa studi hingga selesai.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa lulus dan mendapatkan beeasiswa AAS ini? Berikut caranya :
Baca juga: Inggris I’m Coming! dengan ini Persiapan Beasiswa Chevening semakin mantap
Perhatikan Tenggat Waktu
Perhatikan setiap tanggal yang diinformasikan oleh panitia agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai beasiswa AAS ini. Catat setiap tanggal dan tahapan yang dilalui agar kamu tidak lupa. Untuk jadwalnya bisa kamu lihat di website ini : http://australiaawardsindonesia.org/calendar
Bacalah Secara Cermat
Pada porsinya, kamu harus mulai membaca secara cermat mengenai semua informasi mengenai beasiswa AAS ini. Jika kamu bisa bersabar dan cermat membaca, kamu pasti tidak perlu banyak bertanya mengenai ini itu, terutama tentang persyaratan. Disarankan bagimu untuk mengunduh AAS Handbook di sini : http://australiaawardsindonesia.org/download dan membaca dengan cermat, terutama panduan khusus untuk calon kandidat asal Indonesia. Perlu diingat, AAS Handbook ini menggunakan bahasa Inggris, jadi kamu perlu memahaminya dengan baik.
Isilah Formulir dengan Lengkap
Unduh formulir pendaftaran beasiswa di website ini : http://australiaawardsindo.or.id/index.php/en/applicants/obtaining-application-form (website ini akan dibuka setiap masa pendaftaran dibuka. Jadi kamu jangan sampai terlambat). Di formulir ini ada informasi lengkap (terutama mengenai persyaratan). Kamu harus membaca dan mencermati setiap pertanyaan didalam formulir, sehingga kamu mengetahui apa yang seharusnya kamu kuasai & kamu siapkan.
Perhatikan Syarat & Ketentuannya
Pada dasarnya, siapa pun dapat mendaftar asalkan jika kamu sudah lulus pendidikan jenjang S1dan berusia maksimal 42 tahun. Untuk kamu yang bekerja di pemerintahan (semisal pegawai negeri sipil), kategori yang akan kamu terima pada saat pendaftaran adalah kategori public dan wajib berstatus PNS penuh (CPNS tidak diperbolehkan untuk mendaftar). Bagi kamu yang bekerja di luar pemerintahan, kategori yang akan kamu terima pada saat pendaftaran adalah open. Untuk kategori open, siapa pun boleh mendaftar (termasuk untuk kamu yang baru lulus program pendidikan S1).
Jangan Lupa Dengan Dokumen
Seperti pada poin sebelumnya, tentu setiap program beasiswa ada syarat dan ketentuan. Semisal dokumen-dokumen yang diperlukan apa saja. Nah, untuk beasiswa AAS sendiri, terdapat beberapa persyaratan mengenai dokumen yang harus kamu penuhi. Di antaranya adalah sebagai berikut :
– Dokumen Utama : Dokumen utama di sini yang dimaksud adalah dokumen ijazah, akta kelahiran, transkrip nilai, KTP, dan lain-lain yang wajib diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Jika dokumenmu belum diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, lakukan penerjemahan dokumenmu di lembaga yang berwenang seperti pusat pelatihan bahasa di universitas-universitas besar. Untuk dokumen yang dilegalisir, harus melalui pihak notaris atau kantor-kantor yang mengeluarkan dokumen tersebut.
– TOEFL / IELTS : Agar “lamaran” beasiswamu diterima, setidak-tidaknya kamu memliki skor TOEFL minimal 500 (untuk paper-based TOEFL) atau memiliki skor IELTS minimal 5,0 untuk kamu yang ingin mengambil beasiswa di jenjang pendidikan S2. Sementara untuk beasiswa di jenjang pendidikan S3, setidak-tidaknya kamu memiliki skor TOEFL sebesar 530 atau memiliki skor IELTS sebesar 6,0. Sebagai catatan, tidak semua penyelenggara TOEFL diakui oleh panitia beasiswa AAS. Nah, jika kamu belum mendapatkannya, kamu bisa melihat daftar institusi penyelenggara tes TOEFL di sini : https://madeandi.com/2013/06/01/toefl-aas/
– Transkrip Nilai : Yang akan paling dilihat dalam seleksi pendaftaran beasiswa AAS ini tidak lain adalah transkrip nilaimu nantinya. Untuk beasiswa AAS ini, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang disyaratkan untuk menjadi kandidat penerima beasiswa AAS sekurang-kurangnya adalah 2,9 atau 2,75 (dari skala 4,0) jika kamu berdomisili di kawasan geografis prioritas yang terdiri dari Papua, Papua Barat, NTB, NTT, dan Aceh. Dan sekedar informasi, persyaratan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) setiap tahunnya bisa berubah.
Jangan Gegabah Dalam Pengajuan
Perlu kamu ketahui, bahwa pengajuan beasiswa AAS dikirimkan ke kantor AAS sebagai pembiaya, bukan ke universitas di Australia yang ingin kamu tuju. Meski kamu akan dimintai untuk menyebutkan universitas tujuan di formulir beasiswa AAS nantinya. Sembari melengkapi persyaratan, cobalah untuk mencari-cari informasi universitas dan jurusan/fakultas yang cocok denganmu disana. Sebelumnya kamu juga harus menentukan bidang mana yang ingin kamu pelajari.
Nah, itulah tips bagaimana cara mendapatkan beasiswa AAS dengan mudah. Jangan lupa, setelah membaca artikel ini, kamu tentu sudah mengetahui mana yang harus kamu persiapkan. Jadi bergerak cepat, dan raih beasiswa dengan tepat.
See you on next article! Take the dream.
Penulis: Adam Fakhrul Rozi
Facebook : Adam Fakhrul Rozi
Instagram : @adamfr1998
WhatsApp : +6283130332309
Baca juga:
Super Lengkap! semua hal untuk memantaskan diri mendapatkan beasiswa