Pengalaman Mendapatkan Beasiswa LPDP untuk Kuliah di Melbourne University
Halo semuanya, perkenalkan nama saya adalah Lukman Hakim. Saya adalah salah seorang awardee beasiswa LPDP. Saya menyelesaikan kuliah S2 saya di Melbourne University, Australia. Jika kamu penasaran bagaimana pengalaman saya mendapatkan beasiswa LPDP, maka baca artikel ini sampai habis. Untuk persiapan beasiswa lain, click disini.
Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah
Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi tidak hanya berlaku untuk beasiswa LPDP, beasiswa-beasiswa yang lain pun memiliki yang namanya seleksi administrasi atau seleksi berkas. Pastikan kamu memenuhi setiap dokumen-dokumen yang diminta dan menyesuaikannya dengan format yang sudah ditentukan. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Pastikan semuanya sempurna untuk seleksi administrasi karena memang inilah tahapan awal bagi kamu untuk bisa melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya.
Baca juga: Fakta Unik dan Menarik Beasiswa LPDP 2020
Seleksi Berbasis Komputer atau Online Assessment
Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, pendaftar akan melanjutkan ke seleksi berbasis komputer atau online assessment (SBK). Seleksi berbasis komputer ini terbilang baru karena baru ditetapkan sejak 2017. Untuk seleksinya sendiri sebenarnya hampir sama dengan Computer Assissted Test untuk tes CPNS. LPDP memang bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional. Tata caranya serta tata tertib pelaksanaannya memang sama seperti tes CPNS.
Dalam seleksi berbasis komputer akan ada 3 tipe tes yang diujikan. Pertama, Tes Potensi Akademik (TPA). Waktu yang diberikan adalah 90 menit untuk menjawab 60 soal. 60 soal ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu verbal, numerik, serta penalaran. Dalam tes ini, kamu perlu memaksimalkan diri dalam pengerjaannya. Karena sebagian besar penilaian SBK diambil dari TPA. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa kamu harus lengah di dua tes lainnya.
Baca juga: Pengalaman Mendapatkan Beasiswa LPDP
Kedua, soft kompetensi. Waktu yang diberikan di tes ini 30 menit untuk menjawab 30 soal. Dalam hal ini kita akan menjawab soal yang berkaitan dengan kepribadian, kejujuran, integritas, serta tipe kepemimpinan lewat beberapa pertanyaan yang memberikan penggambaran dimana kamu seperti terlibat langsung dalam ilustrasi atau kejadian tersebut. Reaksi, respon, atau jawabanmu akan menjadi poin penilaian dalam soft kompetensi. Di tes soft kompetensi ini, kamu tidak bisa mereka-reka jawaban. Pastikan untuk menjawabnya dengan jujur.
Ketiga, on the spot essay writing. Untuk on the spot essay writing sendiri hampir sama dengan IELTS writing test. On the spot essay ini adalah tes menulis essay sebanyak 250 kata. Perbedaannya dengan IELTS writing adalah dari segi waktunya yang lebih singkat yaitu 30 menit. Topik yang ditulis adalah topik-topik atau isu-isu yang sedang booming/viral sekarang baik secara lokal maupun internasional. Artinya, kamu perlu untuk update informasi-informasi terbaru yang menjadi perhatian masyarakat dan menjadi permasalahan yang cukup serius di suatu wilayah baik lokal ataupun internasional.
Baca juga: Format Surat Rekomendasi beasiswa LPDP
Seleksi Substansi atau Wawancara
Wawancara beasiswa LPDP terbagi dalam 2 tahapan. Pertama, kamu akan diwawancarai mengenai rencana pendidikanmu. Pewawancara akan menanyakan hal-hal yang kamu tuliskan dalam study plan, proposal penelitian, essay, dan segala hal yang berkenaan dengan rencana pendidikanmu. Di tahapan kedua, kamu akan diwawancarai mengenai wawasan kebangsaan. Jadi, pewawancara akan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan nasionalisme. Kamu juga akan ditanya hal-hal terkait isu-isu yang sedang berkembang di Indonesia, seperti separatisme, LGBT, dan sebagainya.
Baca juga: Apa yang harus dilakukan untuk Menghadapi wawancara beasiswa LPDP
Selama wawancara, jangan sungkan untuk mengatakan tidak jika kamu memang tidak pernah melakukan atau tidak pernah mengalami hal tersebut. Artinya, kamu harus menyampaikan segala hal dengan tulus, jujur, dan jangan melebih-lebihkan. Pemahaman tentang essay yang kamu tulis akan menjadi poin penilaian penting dalam wawancara. Jadi, jangan hanya sekedar membuat essay, dikumpulkan dan dinyatakan lulus, NO. Kamu benar-benar harus menyiapkan essay yang relevan, rasional, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Jadi, tidak hanya sekedar kita memiliki ekspektasi atau rencana yang luar biasa, tapi pada akhirnya ketika di seleksi wawancara kamu tidak bisa mempertanggungjawabkannya. Pastikan kamu mempunyai persiapan yang cukup untuk mewujudkan hal-hal yang kamu tulis dalam essaymu menjadi sebuah gerakan yang nyata.
Baca juga: Pengalaman Meraih Beasiswa LPDP Universitas Sydney Australia Part 1
Mendapatkan LoA
Ada 2 cara yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan LoA ini, yaitu mengurus/mendaftar sendiri dan melalui agen. Pertama, jika kamu mengurus atau mendaftar sendiri, maka kamu harus menyiapkan dokumen-dokumen pendaftaran sesuai yang diminta universitas dan jurusan tujuanmu. Selanjutnya, kirimlah dokumen-dokumen pendaftaranmu sesuai aturan yang ditetapkan oleh pihak universitas. Biasanya beberapa universitas hanya menerima dokumen-dokumen yang dikirimkan langsung melalui pos. Namun, beberapa universitas juga menerima pendaftaran secara online.
Kedua, jika kamu mendaftar melalui agen biasanya memerlukan biaya yang harus dibayarkan ke agen tersebut. Untuk itu, kamu bisa mendaftar beasiswa LPDP dulu lalu meminta bantuan agen tertentu untuk proses pendaftaran di universitas tujuanmu. Pihak beasiswa LPDP akan menanggung biaya ke agen yang bersangkutan. Kamu tidak perlu khawatir karena pihak LPDP memberikan waktu maksimal 1 tahun untuk mengurus LoA. Jadi, prosesnya akan lebih mudah karena ada agen terpercaya yang membantumu.
Baca juga: [Bagian 2] Pengalaman Meraih Beasiswa LPDP Universitas Sydney Australia
Mau dibimbing penerima beasiswa LPDP langsung? click button di bawah ini